• Uncategorized
  • 0

Tawazun

Tawazun menurut bahasa berarti keseimbangan atau seimbang sedangkan menurut istilah tawazun merupakan suatu sikap seseorang untuk memilih titik yang seimbang atau adil dalam menghadapi suatu persoalan. Tawazun sangat erat hubungannya dengan pengaturan (manage) waktu.

Hakikat tawazun yaitu : Manusia dan agama lslam kedua-duanya merupakan ciptaan Allah yang sesuai dengan fitrah Allah. Mustahil Allah menciptakan agama lslam untuk manusia yang tidak sesuai Allah (30: 30). Ayat ini menjelaskan pada kita bahwa manusia itu diciptakan sesuai dengan fitrah Allah yaitu memiliki naluri beragama (agama tauhid: Al-Islam) dan Allah menghendaki manusia untuk tetap dalam fitrah itu. Kalau ada manusia yang tidak beragama tauhid,  itu hanyalah karena pengaruh lingkungan (Hadits: Setiap bayi terlahir daIam keadaan fitrah (Islam) orang tuanyalah yang menjadikan ia sebagai Yahudi,  Nasrani atau Majusi)

Sesuai dengan fitrah Allah, manusia memiliki 3 potensi, yaitu Al-Jasad (Jasmani), Al-Aql (akal) dan Ar-Ruh (rohani). Islam menghendaki ketiga dimensi tersebut berada dalam keadaan tawazun (seimbang). Perintah untuk menegakkan neraca keseimbangan ini dapat dilihat pada QS. 55: 7-9.

Contoh-contoh manusia yang tidak tawazun

  • Manusia Atheis: tidak mengakui Allah, hanya bersandar pada akal (rasio sebagai dasar).
  • Manusia Materialis: mementingkan masalah jasmani / materi saja.
  • Manusia Pantheis (Kebatinan): bersandar pada hati/ batinnya

Bagaimana agar kehidupan kita tawazun?

  1. Berusaha untuk mengetahui, memahami dan merenungkan konsep hidup.
  2. Berusaha untuk memahami kehidupan diri dan keluarga secara baik.
  3. Memperbanyak berinteraksi dengan masyarakat.
  4. Berusaha untuk mendisiplinkan diri
  5. Berusaha untuk memenej waktu
  6. Menghindarkan diri dari terjerumus dalam satu sisi kehidupan saja ( harta, tahta, wanita, ilmu, ruhani, sosial, individual dsb).

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *